Mbiyen, saiki, sesuk - dulu, sekarang, besok
Bahasa Jawa mengenal tiga waktu dasar yaitu mbiyen, saiki, sesuk ditambah mbesuk atau sukmben yang artinya kelak. Kata sukmben lebih banyak dipakai dalam bahasa ucapan.
Mbiyen aku tau menyang rene.
-Dulu aku pernah ke sini.
Saiki usume ora tamtu.
-Sekarang musimnya tidak menentu.
Sesuk arêp padha dolan barêng.
-Besok akan pergi keluar* semua.
Mbesuk yen bisa aku arêp menyang nagara mañca.
-Kelak kalau dapat aku akan (pergi) ke luar negeri.
*Dolan di sini bermakna pergi keluar untuk berjalan-jalan.
Tuesday 10 July 2018
Piwulang 2: iki, iku, ika - ini, itu, itu
Iki, iku, ika - ini, itu, itu
Iki = ini
Iku = itu
Ika = itu (jauh)
Omah iki katon jêmbar.
-Rumah ini terlihat luas.
Buku iku rêgane larang.
-Buku itu harganya mahal
Krêtas ika nggone sapa?
-Kertas itu (jauh) milik siapa?
Iki omahe Bu Guru.
-Ini rumahnya Bu Guru.
Iku buku kanggo bubungah.
-Itu buku untuk hadiah.
Ika krêtase ulangan ganitawidya.
-Itu (jauh) kertas ulangan matematika.
Pada percakapan biasa non formal iki, iku, ika = iki, kuwi, kae. Selain itu, pada bahasa tertulis untuk umum ditekankan untuk menggunakan bentuk formal. Bentuk madyanya ialah niki, niku, nika. Sedangkan untuk bentuk krama menggunakan puniki, puniku, punika walaupun dapat diucapkan mêniki, mêniku, mênika.
Iki = ini
Iku = itu
Ika = itu (jauh)
Omah iki katon jêmbar.
-Rumah ini terlihat luas.
Buku iku rêgane larang.
-Buku itu harganya mahal
Krêtas ika nggone sapa?
-Kertas itu (jauh) milik siapa?
Iki omahe Bu Guru.
-Ini rumahnya Bu Guru.
Iku buku kanggo bubungah.
-Itu buku untuk hadiah.
Ika krêtase ulangan ganitawidya.
-Itu (jauh) kertas ulangan matematika.
Pada percakapan biasa non formal iki, iku, ika = iki, kuwi, kae. Selain itu, pada bahasa tertulis untuk umum ditekankan untuk menggunakan bentuk formal. Bentuk madyanya ialah niki, niku, nika. Sedangkan untuk bentuk krama menggunakan puniki, puniku, punika walaupun dapat diucapkan mêniki, mêniku, mênika.
Piwulang 1: Pitêpang - Perkenalan
Pitêpang - Perkenalan
A: Sugêng têpang. Nami kula A.
B: Sugêng têpang. Nami kula B.
A: Mas* B asalipun saking pundi?
B: Kula saking kutha Y. Manawi pañjênêngan saking pundi?
A: Manawi kula, saking kutha Z
Bahasa Indonesia
A: Salam kenal. Nama saya A
B: Salam kenal. Nama saya B.
A: Mas* B asalnya dari mana?
B: Asal saya dari kota Y. Kalau Anda?
A: Kalau saya, dari kota Z
Penjelasan:
1) Saat bertemu dengan orang asing pertama kali maka umumnya wajib menggunakan bentuk krama terhadap orang lain dikarenakan bersifat formal atau kaku. Seiring waktu apabila sudah semakin kenal dekat maka bentuk tungkat bahasa akan menyesuaikan kebutuhan.
2) Ketika akan menyebut kosakata bagi diri sendiri maka menggunakan kata bukan krama. Nami atau nama adalah bentuk madya dari jênêng. Sedangkan asma dipergunakan terhadap orang lain.
3) Imbuhan -pun dipergunakan dalam tingkat bahasa krama standar. Sedangkan -ne dipergunakan pada tingkat wredakrama oleh orangtua kepada orang muda ataupun pada tingkat bukan krama.
4) Kata manawi dan saking merupakan bentuk krama dari manawa dan saka.
Pitêmbung - kosakata
Taun lair: tahun lahir
Kutha: Kota
Kasênêngan: hobi
Kula: saya
Nami: nama
-Pun: -nya
Saking: dari
Sugêng têpang: salam kenal
Manawi: kalau
Pañjênêngan: Anda
Asal: asal
Nêpangakên sarira: memperkenalkan diri
Pawiyatan: sekolah
Sadulur: saudara
Tiyang sêpuh: orangtua
Nyambut damêl: bekerja
Wontên (+ ing): di
Griya: rumah (saya)
Dalêm: rumah (Anda)
Manggen: bertempat tinggal
Kacamatan: kecamatan
Kalurahan: kelurahan
Kampung: kampung
Gang: gang
Ratan: jalan
Angka: nomer
A: Sugêng têpang. Nami kula A.
B: Sugêng têpang. Nami kula B.
A: Mas* B asalipun saking pundi?
B: Kula saking kutha Y. Manawi pañjênêngan saking pundi?
A: Manawi kula, saking kutha Z
Bahasa Indonesia
A: Salam kenal. Nama saya A
B: Salam kenal. Nama saya B.
A: Mas* B asalnya dari mana?
B: Asal saya dari kota Y. Kalau Anda?
A: Kalau saya, dari kota Z
Penjelasan:
1) Saat bertemu dengan orang asing pertama kali maka umumnya wajib menggunakan bentuk krama terhadap orang lain dikarenakan bersifat formal atau kaku. Seiring waktu apabila sudah semakin kenal dekat maka bentuk tungkat bahasa akan menyesuaikan kebutuhan.
2) Ketika akan menyebut kosakata bagi diri sendiri maka menggunakan kata bukan krama. Nami atau nama adalah bentuk madya dari jênêng. Sedangkan asma dipergunakan terhadap orang lain.
3) Imbuhan -pun dipergunakan dalam tingkat bahasa krama standar. Sedangkan -ne dipergunakan pada tingkat wredakrama oleh orangtua kepada orang muda ataupun pada tingkat bukan krama.
4) Kata manawi dan saking merupakan bentuk krama dari manawa dan saka.
Pitêmbung - kosakata
Taun lair: tahun lahir
Kutha: Kota
Kasênêngan: hobi
Kula: saya
Nami: nama
-Pun: -nya
Saking: dari
Sugêng têpang: salam kenal
Manawi: kalau
Pañjênêngan: Anda
Asal: asal
Nêpangakên sarira: memperkenalkan diri
Pawiyatan: sekolah
Sadulur: saudara
Tiyang sêpuh: orangtua
Nyambut damêl: bekerja
Wontên (+ ing): di
Griya: rumah (saya)
Dalêm: rumah (Anda)
Manggen: bertempat tinggal
Kacamatan: kecamatan
Kalurahan: kelurahan
Kampung: kampung
Gang: gang
Ratan: jalan
Angka: nomer
Monday 9 July 2018
Kamus Bahasa Jawa Online
Bausastra Jawi Kahubung
Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa yang sangat maju dan memiliki banyak sekali kosakata. Banyak ahli yang mengatakan bahwa apa yang mereka cata hanyalah segelintir kecil dari luasnya jumlah seluruh kosakata yang ada dalam bahasa Jawa.
Namun, kosakata yang mereka kumpulkan umumnya hanyalah kosakata yang dipakai dan dikembangkan hingga tahun sebelum abad 21 ini. Padahal kita sangat membutuhkan kosakata yang lebih luas untuk dipakai pada jaman yang semakin banyak kosakara baru dalam mengimbangi penemuan dan kemajuan umat manusia.
Untuk hal tersebut, saya berusaha membuat kamus Jawa kecil yang berguna untuk membantu kosakata bahasa Jawa yang dipergunakan dalam keseharian kita. Kamus ini berisi juga kosakata baru yang dipergunakan sebagai media penyataan ide dan informasi baru jaman ini yang sebelumnya tidak ada dalam bahasa Jawa namun diperlukan dalam komunilasi saat ini. Kamus ini masih berkembang dan masih terus berkembang mengingat banyaknya kosakata penting bahasa Jawa itu sendiri ditambah dengan kosakata baru yang dibutuhkan akhir-akhir ini. Kedepannya, kamus ini diharapkan dapat membantu para pengguna bahasa Jawa dari banyak jenis kalangan termasuk komunikasi akademis sehingga bahasa Jawa sendiri dapat lebih maju dan sejajar dengan bahasa lain di Eropa dan Asia dalam hal perkembangannya.
Kamus tersebut dilengkapi dengan padanan kata dalam bahasa lain seperti, bahasa Indonesia dan Inggris. Untuk rujukan kata, saya menggunakan wiktionary, old javanese english dictionary, dan sastra org yang memiliki beberapa kamus di dalamnya. Kamus yang saya kembangkan terletak pada alamat: https://bausastrajawialit.blogspot.com/?m=1 . Dan semoga dapat dikembangkan terus dengan baik. Semoga bermanfaat bagi para pengguna bahasa Jawa.
Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa yang sangat maju dan memiliki banyak sekali kosakata. Banyak ahli yang mengatakan bahwa apa yang mereka cata hanyalah segelintir kecil dari luasnya jumlah seluruh kosakata yang ada dalam bahasa Jawa.
Namun, kosakata yang mereka kumpulkan umumnya hanyalah kosakata yang dipakai dan dikembangkan hingga tahun sebelum abad 21 ini. Padahal kita sangat membutuhkan kosakata yang lebih luas untuk dipakai pada jaman yang semakin banyak kosakara baru dalam mengimbangi penemuan dan kemajuan umat manusia.
Untuk hal tersebut, saya berusaha membuat kamus Jawa kecil yang berguna untuk membantu kosakata bahasa Jawa yang dipergunakan dalam keseharian kita. Kamus ini berisi juga kosakata baru yang dipergunakan sebagai media penyataan ide dan informasi baru jaman ini yang sebelumnya tidak ada dalam bahasa Jawa namun diperlukan dalam komunilasi saat ini. Kamus ini masih berkembang dan masih terus berkembang mengingat banyaknya kosakata penting bahasa Jawa itu sendiri ditambah dengan kosakata baru yang dibutuhkan akhir-akhir ini. Kedepannya, kamus ini diharapkan dapat membantu para pengguna bahasa Jawa dari banyak jenis kalangan termasuk komunikasi akademis sehingga bahasa Jawa sendiri dapat lebih maju dan sejajar dengan bahasa lain di Eropa dan Asia dalam hal perkembangannya.
Kamus tersebut dilengkapi dengan padanan kata dalam bahasa lain seperti, bahasa Indonesia dan Inggris. Untuk rujukan kata, saya menggunakan wiktionary, old javanese english dictionary, dan sastra org yang memiliki beberapa kamus di dalamnya. Kamus yang saya kembangkan terletak pada alamat: https://bausastrajawialit.blogspot.com/?m=1 . Dan semoga dapat dikembangkan terus dengan baik. Semoga bermanfaat bagi para pengguna bahasa Jawa.
Subscribe to:
Posts (Atom)