Ing pitulis iki, Aksara Rekan kanggo basalarasing saperangan basa katulis lan kajlentrehake.
1. LATAR BELAKANG
Aksara Rekan telah lama digunakan dalam bahasa Jawa . Hal ini dapat kita lihat pada penggunaan aksara Rekan untuk mengalihaksarakan (transliterasi) perkataan-perkataan bahasa Arab. Selain itu, penggunaannya juga meluas hingga kepada penggunaan aksara Rekan dalam sastra-sastra Jawa Cina yang ditulis oleh para orang-orang keturunan Cina di Jawa ataupun pada aksara Rekan untuk bahasa Belanda yang merupakan salah satu bahasa penting pada zaman kolonial. Dengan begitu, kita melihat bahwa orang Jawa sadar akan perbedaan suara dan ucapan dari bahasa-bahasa lain dan berusaha memberikan simbol suara yang berbeda dan tidak ambigu melalui aksara Rekan guna memenuhi kebutuhan pembedaan dan penerangan kosakata tersebut sesuai dengan suaranya dalam keperluan-keperluan tertentu untuk komunikasi.
2. CHAO TONE NUMBERS
Chao Tone Numbers atau penomoran Chao (Jawa: Angka Laras Caw) adalah suatu sistem penomoran dari angka 1-5 yang berguna untuk menjelaskan dan menuliskan kontur nada dalam suatu bahasa. Penggunaa nomor Chao ini kurang lebih setara dengan penggunan tone letters atau aksara nada berupa bar atau garis batang yang digunakan oleh IPA (International Phonetic Alphabet). Penggunaan Chao Numbers ini relatif praktis dan deskriptif sehingga menjelaskan tingkat permulaan dan akhir nada-nada dari suatu kata. Sehingga, dapat menuntun pembaca dalam menggunakan nada secara lebih universal dan tidak ambigu untuk penggunaan antarbahasa.
3. SANDHANGAN LARAS
Sandhangan Laras atau Aksara Rekan Laras adalah suatu sandhangan Aksara Jawa yang berfungsi sebagai penanda nada bahasa (Jawa: basalaras). Sandhangan Laras ini berfungsi seperti Chao Tone Numbers dengan tingkatan 1-5 untuk menerangkan dan menjelaskan permulaan dan akhir nada dari suatu kata atau sukukata. Penggynaannya adalah dengan menggunakan tirta tumetes sebagai penyangga sandhangan-sandhangan swara yang berfungsi menjadi suatu representasi nomor nada. Nada dimulai dari nada yang terendah atau nomor 1 hingga nada tertinggi atau nomor 5.
Tirta tumetes
+ layar ꧞ꦂ = 1
+ pêpêt ꧞ꦼ = 2
+ wulu ꧞ꦶ = 3
+ wulu dawa ꧞ꦷ = 4
+ tarung ꧞ꦴ = 5
4. IMPLEMENTASI
Implementasi Sandhangan Laras adalah dengan cara mengetahui kontur nada suatu sukukata. Cara mengetahui hal ini adalah dengan langkah-langkah:
1) Pahami apa saja nada dalam bahasa tersebut.
2) Pahami kontur nada dari tiap-tiap nada tadi. Informasi ini bisa diketahui melalui Jurnal Penelitian gratis di internet, Kamus daring ataupun luring, situs-situs pembelajaran bahasa tersebut, ataupun Wikipedia. Anda juga dapat bertanya kepada ahli bahasa atau dosen ahli.
3) Terjemahkan nada sukukata yang Anda temui ke dalam kontur nada atau Chao Tone Numbers. Apabila anda menemui versi tone marks berupa bar atau garis batang maka dapat juga diterjemahkan ke dalam Chao Tone Numbers untuk mempermudah sesuai letak garisnya.
4) Terjemahkan Chao Tone Numbers tadi (nomor 1-5, yang Anda temui) ke dalam Sandhangan Laras basa. Apabila sudah Anda gunakan atau aplikasikan, maka langkah Anda sudah selesai untuk satu kosakata tersebut. Selamat!
Untuk Langkah cepatnya, Anda dapat mengecek kamus luring atau daring seperti Wiktionary untuk kosakata yang Anda mau. Tinggal Anda salin (copas) ke dalam kotak pencarian dan temukan entri katanya. Tandan nada umumnya sudah berupa bar tone marks yang mudah untuk diterjemahkan ke dalam Chao dan ke Sandhangan Laras.
Contoh:
Nada Thai adalah Mid, Low, Falling, High, Rising.(Tengah, Rendah, Turun, Tinggi, Naik)
Terkadang ditulis dalam aksen vokal seperti di bawah ini:
Mid mai
Low mài
Falling mâi
High mái
Rising măi
Lalu kita terjemahkan ke dalam Chao Tone Numbers dan Sandhangan Laras:
Chao Tones Thai
M 3 > wulu
L 21 > pêpêt layar
F 51 > tarung layar
H 45 > wulu-dawa tarung
R 114 > layar layar wulu-dawa
Sekarang, Anda sudah memiliki rumus terjemahannya. Apabilai Anda tau apabila mai bernada High (tinggi) atau ditulis mái maka Anda akan menggunakan Chang Tone Numbers 45 dan Sandhangan Laras wulu-dawa tarung.
Mudah dan teratur, bukan?
Data untuk sistem nada tiap bahasa akan diperbaharui (update) di sini waktu demi waktu. Sehingga apabila bahasa yang Anda cari terdapat di sini, maka Anda akan dengan mudah menemukan dna menggunakan rumusnya. Untuk nada yang dituliskan secara umum merupakan nada asli dari sukukata tersebut. Untuk nada ubahan / tone sandhi, secara umum tidak dituliskan dan belum ada ulasan (review) khusus untuk sekarang.
Maturnuwun - Terimakasih - Thank You
DAFTAR PUSTAKA (REFERENSI)
1. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Tone_letter
2. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Thai_language
(Bagian: Phonology, Tones)
3. Thai2English (Tone marks / symbols)
No comments:
Post a Comment