Wektu lan Tanggalan
Dalam bahasa Jawa, waktu dihitung mulai dari detik hingga periode windu. Hal ini akan dapat dilihat melalui penanggalan atau kalender Jawa. Perlu diingay bahwa bahasa Jawa memiliki tradisi yang sama dengan tradisi Semitik yaitu perhitungan hari mulai dari malam sebelumnya hingga sore hari berikutnya berakhir yang nanti akan dijelaskan pada pelajaran ini. Selamat belajar!!
Daftar Isi:
Satu Hari
Satu Pasaran
Satu Minggu
Satu Sasi
Satu Bulan dan Taun
Satu Windu
Latihan
Satu Dina
Dalam satu hari terdapat beberapa hitungan waktu yaitu:
a) 1 dhetik
b) 1 menit = 60 dhetik
c) 1 jam = 60 menit
d) 15 menit = saprapat jam
e) 30 menit = satengah jam
f) 30 menit pertama (lebih) = Jam X punjul Y
g) 30 menit berikutnya (kurang) = Jam X+1 kurang Y
h) Tabuh/Jam = Pukul
i) Pas = Tepat
j) Sawetara = Sekitar
Membuat informasi mengenai waktu dalam sehari berupa pukul pada jam dinding:
a) (10.30) Jam 10 punjul setengah
b) (10.15) Jam 10 punjul saprapat
c) (10.20) Jam 10 punjul 20
d) (10.45) Jam 11 kurang saprapat
e) (10.50) Jam 11 kurang 10, dst
Dalam bahasa Jawa tidak dibedakan antara pukul (penunjukan waktu) dan jam (lama rentang waktu). Jadi kata seperti jam 10 dan 5 jam itu tidak menjadi masalah. Pada kondisi formal dan krama biasanya digunakan kata Tabuh untuk menunjukkan waktu dengan kata Jam konsisten digunakan untuk menunjukkan lama rentang waktu.
Waktu dalam sehari (Wayah) umumnya dibagi menjadi:
1. Awan (siang) -> Esuk (pagi) + Awan (siang) + Tengah Awan + Sore (sore)
2. Bengi (malam) -> Surup (petang) + Sore (malam awal) + Bengi (malam akhir + dini hari) + Tengah Bengi
Waktu di atas dapat dibagi lagi secara spesifik seperti di bawah ini:
1. Magrib/Surup (18.00)
2. Bakda Magrib (18.30)
3. Ngisak (19.00)
4. Bakda Ngisak (20.00)
5. Sirep Bocah (22.00)
6. Sirep Wong (23.00)
7. Bedhug Bengi (24.00)
8. Lingsir Wengi (01.00)
9. Titiyoni (02.00)
10. Jago Kluruk Sapisan (03.00)
11. Subuh (04.00)
12. Jago Kluruk Pindho (04.00)
13. Jago Kluruk Telu (05.00)
14. Saput Lemah (05.30)
15. Byar (06.00)
16. Gumatel (09.00)
17. Pecat Sawed (10.00)
18. Tengange (11.30)
19. Wisan Gawe (12.00)
20. Bedhug Duhur (12.00)
21. Lingsir Kulon (12.30)
22. Ngasar (15.30)
23. Tunggang Gunung (17.00)
24. Tibra Layu (17.30)
*untuk keterangan pukul (berapa) Wisan Gawe masih perlu pengecekan ulang
Dalam bahasa Jawa, waktu dimulai dari matahari terbenam hingga matahari terbenam kembali esoknya. Sehingga apa yang misal kita sebut malam Minggu adalah bagian dari hari Minggu itu sendiri sehingga Minggu wengi dan malem Minggu adalah hal yang sama dalam bahasa Jawa. Untuk mengakomodasi salah maksud dengan penutur bahasa Indonesia mengenai konsep siang dan malam terkadang bisa digunakan kalimat wengine untuk mengindikasikan maksud yang berbeda.
Misal:
1. Tanggal 21 Hari Sabtu
2. Tanggal 22 Hari Minggu
3. Minggu wengi jam 7 mengko kumpul
Artinya: Malam hari setelah sore hari tanggal 21 akan ada kumpul pukul 7 malam.
4. Minggu wengine jam 7 mengko kumpul
Artinya: Malam hari setelah sore hari tanggal 22 akan ada kumpul pukul 7 malam.
Jadi secara waktu, yang berbeda adalah kapan malam tersebut terjadi ? Setelah sore hari yang mana ? Dengan kata wengi saja maka malam yang di maksud adalah malam setelah sore yang sebelumnya. Sedangkan, dengan kata wengine maka malam yang dimaksud adalah malam setelah sore hari itu juga. Inilah mengapa penting memahami konsep bahwa dalam budaya Jawa maka malam hari terjadi dahulu dan menjadi kesatuan dengan hari esoknya bukan seperti pada konsep Eropa atau bahasa Indonesia.
Satu Pasaran
Hari Pasaran berjumlah lima hari merupakan periode dalam budaya Jawa yang digunakan untuk memperingati kelahiran ataupun waktu gilir suatu pasar untuk berjualan. Terdapat lima hari Pasaran dengan urutan sebagai berikut:
1. Legi
2. Pahing
3. Pon
4. Wage
5. Kliwon
Satu Minggu
Satu minggu merupakan periode 7 hari yang umum dijumpai secara global. Berikut ini adalah urutan hari dalam bahasa Jawa saat ini:
1. Ngahad = Minggu
2. Senin = Senin
3. Selasa = Selasa
4. Rebo = Rabu
5. Kemis = Kamis
6. Jumuwah = Jum’at
7. Setu = Sabtu
Satu Sasi dan satu Taun
Kalender Jawa
Sasi pada kalender Jawa adalah serapan dari sistem kalender Hijriah. Satu Sasi (bulan) adalah 30 hari dengan aktualitas kalendernya 29/30hari yang bergantung pula dengan keberadaan tahun kabisat. Satu Taun (tahun) berisi 12 bulan. Berikut ini adalah urutan bulan Jawa.
1. Sura
2. Sapar
3. Mulud
4. Bakdamulud
5. Jumadilawal
6. Jumadilakhir
7. Rejeb
8. Ruwah
9. Pasa
10. Sawal
11. Dulkangidah
12. Besar
Kalender Masehi
Untuk kalender Masehi sama seperti kalender umum yang digunakan di Indonesia. Urutannya adalah sebagai berikut.
1. Januwari
2. Pebruwari
3. Maret
4. April
5. Mei
6. Juni
7. Juli
8. Agustus
9. September
10. Ogtober
11. Nopember
12. Desember
Satu Windu
Untuk Windu Jawa terdapat pergantian nama-nama tahun Jawa yang berjumlah 8 dengan urutan sebagai berikut.
1. Alip
2. Ehe
3. Jimawal
4. Je
5. Dal
6. Be
7. Wawu
8. Jimakir
Dan untuk Windu sendiri ada 4 nama windu yang bergantian dengan urutan sebagai berikut.
1. Adi
2. Kunthara
3. Sangara
4. Sancaya
Contoh penerapan:
1. Tanggal 28 Sura 1900 Jimawal Windu Adi
2. Dina Selasa Legi 29 Sawal 1900 Jawa
3. 20 Pebruwari 1900 Masehi
4. Senin 30 Maret 1945 Masehi
Latihan:
1. Bapak ingin pergi pukul 09.00 ke stasiun.
2. Pak Adi akan datang minggu depan sekitar pukul 09.45.
3. Sekarang sudah pukul 10.15, ayo segera berangkat.
4. Gedung ini dibangun 15 Maret 2009.
5. Pasar itu akan dibuka hari Kamis Legi 1900 Jimawal Windu Adi.
6. Jika sekarang Windu Adi berarti 16 tahun setelahnya adalah WIndu...
7. Jika sekarang Taun Be maka tahun depan adalah Taun...
8. Hari ini Selasa Legi maka minggu depan adalah hari...
9. Hari ini adalah Jum’at 25 Pon Mulud maka dua minggu lagi adalah...
10. Bapak akan pegi saat Bakda Ngisak, berarti bapak pergi sekitar pukul...
11. Bapak akan kembali besok saat Byar, berarti bapak kembali sekitar pukul..
12. Senin adalah tanggal 22. Apabila mas Arip pergi menginap Rebo Wengi berarti mas Arip menginap pada tangal ... malam yang berarti malam setelah sore hari tanggal ... berakhir.
13. Jum’at adalah tanggal 01. Apabila mbak Putri pergi ke luar kota dua minggu lagi Rebo Wengine berarti mbak Putri ke luar kota pada tanggal ... malam yang berarti malam setelah sore hari tanggal ... berakhir.
14. Senin tanggal 02. Ibu akan pergi pengajian Jum’at Wengi Bakda Ngisak berarti Ibu akan pergi pada tanggal ... malam yang berarti malam setelah sore hari tanggal ... berakhir dan pada sekitar pukul...
15. Senin tanggal 02. Bapak akan pergi rapat Setu Wengi Bakda Magrib berarti Bapak akan pergi pada tanggal ... malam yang berarti malam setelah sore hari tanggal ... berakhir dan pada sekitar pukul...
16. Senin tanggal 04 Sawal. Bulan depan Ibu akan pergi pengajian Jum’at Wengi Bakda Ngisak berarti Ibu akan pergi pada tangal ... bulan .... malam yang berarti malam setelah sore hari tanggal ... bulan... berakhir dan pada sekitar pukul...
17. Senin tanggal 04 Sawal. Bulan depan Bapak akan pergi rapat Setu Wengi Bakda Magrib berarti Bapak akan pergi pada tanggal ... bulan... malam yang berarti malam setelah sore hari tanggal ... bulan ... berakhir dan pada sekitar pukul...
18. Senin adalah tanggal 22 Pebruari. Apabila bulan depan mas Arip pergi menginap Rebo Wengi berarti mas Arip menginap pada tangal ... bulan... malam yang berarti malam setelah sore hari tanggal ... bulan ... berakhir.
19. Jum’at adalah tanggal 01 September. Apabila bulan depan mbak Putri pergi ke luar kota dua minggu lagi Rebo Wengine berarti mbak Putri ke luar kota pada tanggal ... bulan... malam yang berarti malam setelah sore hari tanggal ... bulan... berakhir.
20. Jum’at adalah tanggal 01. Apabila Pak RT pergi ke luar kota dua minggu lagi Kemis Wengine berarti Pak RT ke luar kota pada tanggal ... bulan ... malam yang berarti malam setelah sore hari tanggal ... bulan ... berakhir.