Dasar belajar bahasa Jawa ialah penguasaan tata bahasa (meliputi pola kalimat) dan kosakata. Sama seperti bahasa lainnya, tata bahasa merupakan dasar untuk mengetahui ekspresi kebahasaaan. Akan tetapi, kosakata merupakan hal penting dalam komunikasi kebahasaaan untuk seterusnya.
Cara pertama ialah merubah tata bahasa menyesuaikan bahasa Jawa.
Contoh:
Awal: Saya membeli tas ke toko untuk keperluan sekolah.
Ubah: Saya membeli tas ke toko untuk keperluan sekolah.
Sama? Ya! Bahasa Jawa secara umum memiliki pola kalimat yang sama dengan bahasa Indonesia. Dengan ini, akan lebih mudah mempelajari bahasa Jawa pada langkah pertama. Tentu saja perbedaan akan selalu ada mengingat dua bahasa ini adalah dua bukan satu bahasa.
Selanjutnya, perubahan kosakata menjadi penting. Kosakata tinggal digeser ke bahasa Jawa. Sehingga pergeseran kosakata menjadi salah satu modal utama dalam mempelajari bahasa Jawa.
Contoh:
Awal: Saya pergi ke sekolah.
Ubah: Aku lunga mênyang pawiyatan.
Saya -> aku, pergi -> lunga, ke -> mênyang, sekolah -> pawiyatan.
Seperti yang terlihat, dengan penguasaan kosakata maka menguasai bahasa Jawa akan lebih mudah dengan menggeser kosakata bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jawa oleh karena pola kalimat yang umumnya sama. Kosakata yang wajib diketahui ialah kosakata ngoko. Mengapa? Sebab kosakata ngoko merupakan dasar (basis) dari seluruh kosakata dalam bahasa Jawa. Tidak semua kosakata memiliki bentukan halus ataupun semihalus. Akan tetapi, semua kosakata pasti memiliki bentukan ngoko. Sehingga penting sekali untuk menguasai kosakata ngoko dengan cukup sebelum merambah ke kosakata lain sehingga dasar atau pokok bahasa Jawa sudah dikuasai terlebih dahulu. Selain itu perlu diingat bahwa apabila kosakata bahasa Jawa ngoko kita masih tercampur bahasa Indonesia dengan cukup sering maka hal itu berarti penguasaan ngoko kita belum baik dan perlu pemfokusan untuk daerah penguasaan kosakata ngoko. Sehingga apabila prioritas (hal utama) tersebut sudah dikuasai dengan baik maka kita dapat meloncat ke kosakata jenis lain yang jika ditotal lebih sedikit dari kosakata ngoko secara umum.
Latihan:
Awal: Saya pergi ke Surabaya dengan teman-teman.
Ubah:
Awal: Saya makan bakso dan meminum es kelapa muda saat siang hari.
Ubah:
Awal: Saya suka bermain dan membaca.
Ubah:
Awal: Saya bangga menjadi orang Indonesia.
Ubah:
Awal: Saya suka membatik dan bermain pantun.
Ubah:
Awal: Bersama teman-teman, kami selalu bahagia bercanda dan tertawa.
Ubah:
(Untuk kamus silahkan buka: Bausatra Indhonesiyah Jawi)
Selanjutnya...
No comments:
Post a Comment